Haijabar.com – Kabupaten Cianjur kembali menjadi sorotan setelah terjadi akibat carut marut dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berujung pada keracunan massal. Insiden ini terjadi di beberapa sekolah,
Kejadian ini memicu keprihatinan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat yang mendesak kepala dapur tingkat kabuapten harus segera bergerak dalam penuntasan zonasi MBG serta evaluasi sistem pengawasan yang selama ini dinilai lemah dan tidak terkoordinasi dengan baik.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai tata kelola zonasi dan pendistribusian makanan dalam program MBG yang seharusnya letak geografis sekolah dan dapur umum MBG harus berdekatan.
Kepala dapur tingkat kecamatan dan kabupaten harus bisa memastikan jarak tempuh agar makanan tidak cepat basi yang bisa memicu keracunan masal kembali.
Publik juga menyarankan agar pengelolaan program ini dikembalikan kepada zona masing masing wilayah, Seperti halnya wilayah Katangtengah yang secara kondisi carut marut dalam zonasi.
Pubik menggap ketidak mampuan kepala tingkat kabupaten dan kecamatan yang di nilai lalay dalam menjalankan tugas
Dan seharusnya segera berkodinasi dengan dinas dan depag terkait zonasi
Kasus ini menjadi alarm keras bagi pemerintah daerah dan pusat untuk memperbaiki sistem pelaksanaan MBG demi kesehatan dan keselamatan siswa di Kabupaten Cianjur.
Penulis: Ikbal safana